Yang perlu di ingat adalah tidak menganggap pertengaran sebagai labelling atau cercaan pasangan terhadap diri kita tetapi sebagai kemauan pasangan untuk mempertahan kan hubungan. Pasangan mengkomunikasikan apa yang dia inginkan/ butuhkan dan tidak langsung meninggalkan kita.

Hal yang perlu diperhatikan juga adalah kapan dan dimana sebaiknya bertengkar. Ketika kedua pihak sama-sama lelah atau lapar, sebaiknya menunda pembicaraan yang bisa memicu emosi. Kalau waktu yang tepat tidak datang juga dan pasangan tetap mengulang-ulang kelakuan yang mengganggu kamu, mungkin SMS bisa menjadi Solusi, karena sms ini bisa dibaca pada saat dan tempat yang memungkinkan oleh pasangan kita. Diusahakan menulis sms sebagai note dulu, sehingga bisa kamu edit ketika kamu sudah lebih tenang.

Usahakan sebisa mungkin tidak bertengkar dimuka umum atau ketika sedang ada tamu/ kerabat yang datang bertandang. Siapa yang salah atau benar tidak penting dimata orang lain, karena pertengkaran tetap menjadi urusan pribadi kalian berdua.

 

Pentingnya pertengkaran:

Pertengkaran kadang di perlukan supaya pasangan mengetahui apa kekurangannya dan apa yang kita inginkan.

Bagaimana bertengkar secara fair:

  1. Fokus pada masalah. Jangan melebar kesamping atau ke atas. Jangan mengkait-kaitkan hal-hal yang sebenarnya tidak ada hubungan nya dan jangan dramatis atau reaktif. Emosi tidak boleh berlebihan. Jangan mengungkit-ungkit kesalahan dimasa lalu dan jangan membesar-besarkan masalah.
  2. Bicara secara terbuka dan bersedia mendengarkan. Kedua hal ini harus diberikan secara timbal balik. Jangan berteriak, dan jangan menyela ketika pasangan berbicara.
  3. Jangan menjalankan aksi tutup mulut. Tidak ada masalah yang selesai dengan aksi tutup mulut dan tidak ada orang, termasuk kamu sendiri yang bisa membaca dan mengerti pikiran orang tanpa dialog.
  4. Katakan apa yang Anda rasakan akibat hal-hal yang dilakukan atau tidak dilakukan pasangan, tidak lebih dalam 3 statements. Misalkan: saya merasa kurang dihargai, saya merasa ditelantarkan, saya merasa sebagai pihak yang dipermalukan.. (3 statements, tidak lebih, jangan ngeborong dan lebay 😏).
  5. Jangan memberikan body language yang menyinggung, menyepelekan seperti memberikan telapak tangan, membuang muka, tersenyum ketika pasangan menangis, menunjukkan gelagat bosan dan tidak tertarik.
  6. Hati-hatilah dengan intonasi. Hal ini perlu latihan karena setiap orang cenderung tidak dapat mengontrol intonasi suaranya.
  7. Mendengarkan (Hal ini adalah pengulangan dari setengah dari point nomor 2 diatas karena merupakan hal yang sangat penting.) Mendengarkan untuk mengerti perspektive pasangan bukan untuk membela diri atau mencela balik.
  8. Tidak semua perselisihan bisa diselesaikan dengan satu kali dialog atau pertengkaran. Jangan berharap semuanya bisa selesai dengan satu kali konflik. Beri kesempatan kepada pasangan untuk mencerna hal-hal yang kamu katakan, atau minta waktu kepada pasangan untuk memikirkan apa-apa saja yang baru dia katakan.
  9. Jangan mengambil asumsi dan bertindak hanya atas asumsi, ketika pertengkaran belum selesai. Misalkan: “Dia pasti akan meninggalkan aku, lebih baik aku lempar barang-barang nya ke jalan sekarang”.
  10. Jangan memberikan ultimatum. Contoh: “Kalau kamu masih tidak mengerti juga, kita putus!”,
  11. Jangan memberikan label: “kamu memang playboy!”, “kamu tidak pernah mengerti aku”.
  12. Jangan under-label. Contoh: “Kamu terlalu berlebihan”, “Aku tidak pernah begitu”, “Kemarin kan sudah aku lakukan, kamu tidak pernah puas..”
  13. Jangan toxic. Contoh: “Kamu lebih mementingkan teman-teman kamu”, “Kamu Cuma butuh aku untuk antar jemput”, “Kalau kamu sayang aku, kamu pasti akan… … “
  14. Jangan memaki !!!.
  15. Intropeksi diri, kalau kamu yang diperlakukan seperti itu, bagaimana?Dambaanhati.id
  16. Jika kamu yang salah: Minta maaf, minta kesempatan untuk memperbaiki dan hormatilah kesempatan tersebut.
  17. Jika masalah selesai = Move on, jangan diungkit-unkit dan dibahas lagi dan kembalilah saling menyayangi.
  18. Jika konflik terlalu mendasar, ingat konflik tidak selalu harus diselesaikan. Kamu bisa menerima kelakuan pasangan atau kamu juga bisa tidak menerima (putus). “If you don’t like something, change it. If you cannot change it, accept it. If you cannot accept it, move yourself, you are not a tree”.Dambaanhati.id

 

Seseorang tidak harus berubah untuk kamu dan kamu tidak harus berubah untuk seseorang, jika perubahan tersebut terlalu mendasar. Perpisahan untuk kedamaian pikiran dan memberi kesempatan kepada orang lain yang mungkin lebih cocok, mungkin adalah jalan yang terbaik bagi kalian berdua. Namun demikian, perpisahan tetap harus dilakukan baik-baik. Seseorang yang tidak cocok menjadi kekasih kamu bukan berarti seseorang tersebut adalah penjahat.

Jika hubungan kasih sudah tidak bisa dibina, maka hubungan kasih tersebut harus dibinasakan.. hanya hubungan nya ya, bukan orang nya. Peace.. 🥰😘 .

Tentang Penulis

Saya adalah penulis untuk website ini. Kalau kamu ada saran dan kritik, silahkan kontak saya di 001@dambaanhati.id. Terimakasih

Tinggalkan komentar